Menstabilkan performa burung pleci atau burung kacamata adalah persoalan
utama yang selama ini dirasakan para plecimania. Bagaimana
mengondisikannya? Ikhsan, kicaumania dari Paris Team berbagi tips.
Menurut pria pengorbit beberapa pleci
jawara ini, hal yang perlu diketahui adalah bagaimana karakter
sebenarnya burung tersebut. Sifat burung yang kerap bergerombol di
habitatnya membuat burung merasa nyaman bila dalam kesehariannya
didekatkan dengan burung sejenis.
“Makanya, kalau malam direndeng saja dijadikan satu tidak usah
dikerodong. Biarkan saling melihat satu sama lain,” ungkap Ikhsan yang
sukses mengorbitkan beberapa pleci jawaranya seperti Bourju, Si Hitam,
Si Putih dan Bejo ini kepada Agrobis Burung (Agrobur).
Jadi, dalam kesehariannya tidak perlu dikrodong. Kecuali menjelang
dibawa ke lapangan, burung tetap perlu ditutup. Hal yang lebih penting
lagi, menurut Ikhsan, air minum maupun pakannya harus diganti setiap
harinya – bahkan sehari bisa 2-3 kali, karena burung pleci kalau mandi
cukup di cepuk tempat minumnya. Dengan demikian dalam sehari harus
diganti beberapa kali supaya burung lebih nyaman.
Mengenai pola rawatan burung yang dia lakukan selama ini, dia
mengatakan dimulai dari penjemuran burung satu atau dua jam kemudian
dianginkan di tempat sejuk. Selanjutnya burung dibiarkan mandi di cepuk
tempat air minumnya. Selesai burung mandi, air segera diganti dengan
yang baru. Begitu pakannya, isi dengan yang baru.
Untuk memaster burung ini, dia selama ini cukup menggunakan burung kecil seperti kenari, kolibri juga dengan tonjolan lovebird.
Kecial Lombok Merebak
Sementara itu dari Solo,
Malang dan Sidoarjo dilaporkan, naiknya pamor pleci di Pulau Jawa,
membawa sentimen positif buat pleci lombok (burung kecial). Di beberapa
kota-kota itu, burung jenis ini selalu ramai diburu kicaumania. Pasokan
kecial dan Pulau Lombok makin meningkat. Para pengepul di Jawa mulai
kebanjiran permintaan khususnya kecial bakalan.
Untuk menentukan bakalan berkualitas, ada trik yang dapat membantu
kicaumania memilih bakalan yang mempunyai prospek di lapangan. Bambang,
salah seorang kecialmania di Sidoarjo, mengatakan untuk menentukan
bakalan berkualitas bisa diawali dari ciri fisik. Antara lain, pilih
bakalan yang mempunyai postur ideal, bermental tarung dan sehat.
“Untuk memilih bakalan berkualitas belum banyak kriteria seperti
seekor jawara lomba. Terpenting adalah mental dan fisik,” kata Bambang
sebagaimana dikutip Agrobur.
Mengenai materi lagu, kicaumania perlu mengisi dengan master-master
yang sesuai untuk jenis ini. Pasalnya, kecial bakalan belum banyak
menerima lagu-lagu master. Lazimnya mereka masih membawakan lagu alasan.
“Kelihatan kok kalau kecial punya mental bagus, burungnya pasti
berdiri tegak dan aktif. Postur tubuhnya juga atletis,” lanjut pemilik
Jendral, kecial yang sering meretas prestasi di even-even Sidoarjo.
Dengan harga jual relatif terjangkau, kicaumania akar rumput bisa
memilih jenis ini sebagai andalan untuk meretas prestasi di berbagai
even.
Bagaimana kabar pleci Anda, sobat?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment