Penjualan burung pleci atau burung kacamata
bakalan di Kota Mojokerto dalam beberapa pekan ini melonjak tajam.
Pedagang burung di pasar burung Empu Nala, merasa kualahan melayani
pembeli. Tak hanya dari dalam kota permintaan terus mengalir, akan
tetapi permintaan dari luar daerahpun tidak sedikit.
Teguh, pedagang burung spesialis kenari
yang akrab dipanggil Teguh Kenari, mengaku pasaran kenari agak
tersendat karena seretnya pasokan. Padahal, minat pembeli burung pemakan
biji bijian yang satu ini, masih cukup tinggi.
Karena seretnya pasokan kenari itulah dia mendatangkan berbagai jenis burung bakalan dari beberapa wilayah. Termasuk pleci yang sedang digandrungi penghobi, lantaran hampir di setiap lomba saat ini, dibuka kelas tersendiri untuk pleci.
Untuk mengatasi jumlah permintaan yang terus melambung, kiriman rutin dari pengepul burung asal Surabaya sangat dia harapkan.
Ada dua kelompok
Pedagang burung yang dilahirkan 35 tahun silam itu mengatakan ada dua
kelompok jenis pleci yang dijual. Ada perbedaan harga di antara
masing-masing kelompok pleci yang dijual, yakni berdasar postur dan
daerah asal.
Kelompok pertama, burung pleci pasokan dari daerah Malang. Jenis ini
mudah dikenali dari ciri bentuk tubuh yang rata-rata kecil. Dada
terlihat relatif kecil dan warna bulu
mulai kepala hingga ekor dominan sama, hijau kekuning-kuningan. Satu
jenis yang lainnya memiliki postur lebih panjang dan warna bulu dada agak terang menuju ke warna putih kombinasi abu-abu. Harga per ekor keduanya sama antara 20 hingga 30 ribu rupiah.
Kelompok kedua, pasokan dari daerah Sumbawa. Dengan ciri berpostur lebih besar. Bentuk dada Iebih lebar dan warna bulu
sama dengan kelompok pertama. Hanya saja untuk jenis warna bulu dada
cerah putih abu-abu, belum ada. Kisaran harga setiap ekornya 35 ribu
rupiah.
Saat ditanya pleci dari daerah mana yang laris manis, pedagang yang
menekuni bisnis burung sejak tahun 2000 itu mengatakan pleci asal daerah
Malang laku keras. la menambahkan, sebagian besar para pembeli
beralasan, bahwa ciri-ciri fisik pleci juara di lapangan sementara ini
identik dengan kelompok pertama yang berpostur mungil.
Sedangkan untuk pleci kelompok kedua dengan postur lebih bongsor,
mereka masih harus diuji di lapangan dan karenanya masih menjadikan
banyak orang penasaran. Dengan modal tubuh lebih besar, diharapkan lebih
baik dan menarik. Minimal volume suara yang dilontarkan bisa Lebih
keras.
Yang jelas, paling lama dalam seminggu, tak kurang dari 500 ekor
pleci bakalan dari dua kelompok tersebut, laku terjual. Baik dijual
secara eceran atau dalam jumlah banyak atau borongan yang akan
diperdagangkan lagi di pasar burung lain. (Referensi: BnR)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment