Teguh, pedagang burung spesialis kenari yang akrab dipanggil Teguh Kenari, mengaku pasaran kenari agak tersendat karena seretnya pasokan. Padahal, minat pembeli burung pemakan biji bijian yang satu ini, masih cukup tinggi.
Karena seretnya pasokan kenari itulah dia mendatangkan berbagai jenis burung bakalan dari beberapa wilayah. Termasuk pleci yang sedang digandrungi penghobi, lantaran hampir di setiap lomba saat ini, dibuka kelas tersendiri untuk pleci.
Untuk mengatasi jumlah permintaan yang terus melambung, kiriman rutin dari pengepul burung asal Surabaya sangat dia harapkan.
Ada dua kelompok

Pleci di Pasar Mojokerto
Kelompok pertama, burung pleci pasokan dari daerah Malang. Jenis ini mudah dikenali dari ciri bentuk tubuh yang rata-rata kecil. Dada terlihat relatif kecil dan warna bulu mulai kepala hingga ekor dominan sama, hijau kekuning-kuningan. Satu jenis yang lainnya memiliki postur lebih panjang dan warna bulu dada agak terang menuju ke warna putih kombinasi abu-abu. Harga per ekor keduanya sama antara 20 hingga 30 ribu rupiah.
Kelompok kedua, pasokan dari daerah Sumbawa. Dengan ciri berpostur lebih besar. Bentuk dada Iebih lebar dan warna bulu sama dengan kelompok pertama. Hanya saja untuk jenis warna bulu dada cerah putih abu-abu, belum ada. Kisaran harga setiap ekornya 35 ribu rupiah.
Saat ditanya pleci dari daerah mana yang laris manis, pedagang yang menekuni bisnis burung sejak tahun 2000 itu mengatakan pleci asal daerah Malang laku keras. la menambahkan, sebagian besar para pembeli beralasan, bahwa ciri-ciri fisik pleci juara di lapangan sementara ini identik dengan kelompok pertama yang berpostur mungil.

Pilih-pilih pleci
Yang jelas, paling lama dalam seminggu, tak kurang dari 500 ekor pleci bakalan dari dua kelompok tersebut, laku terjual. Baik dijual secara eceran atau dalam jumlah banyak atau borongan yang akan diperdagangkan lagi di pasar burung lain. (Referensi: BnR)
No comments:
Post a Comment