Pleci Putra Mandala
miliki Om Bagoes AB-AE saat ini sedang moncer-moncernya. Dalam berbagai
kontes, baik di Blok Tengah maupun Blok Timur, selalu meraih juara.
Beberapa prestasi terakhirnya antara lain juara 1 di Triwulanan Laskar
Sukowati Sragen (28/8), juara 1 Kapolsek Cup Bandungan di Ambarawa
(21/9), juara 1 dan 2 di even akbar 168 Cup III Semarang (28/9), dan
juara 1 Semarak PJSI Solo (5/10).
Rencananya, Om Bagoes akan kembali menurunkan pleci
Putra Mandala dalam even Wali Kota Cup Magelang di halaman RSJ, Minggu
(12/10) mendatang. Dia berharap Putra Mandala tampil apik dan bisa
membawa juara lebih dari sekali.
“Soalnya, panitia membuka tiga kelas pleci, yaitu Ebod Vit, Ebod Joss
A, dan Ebod Joss B,” kata Om Bagoes, yang selalu menambahkan inisial
AB-AE di belakang namanya. Dia berasal dari Ngawi (pelat AE), namun
sekarang tinggal di Jogja (AB), kos di kawasa Sedan, tak jauh dari rumah
Anas Naswa.
Selain menjadi plecimania, Om Bagoes juga sering diminta menjadi juri
independen, antara lain juri tetap di KMYK, dan pernah juga bertugas
sampai ke Kabupayen Banjarnegara.
Perawatan pleci Putra Mandala
Seperti kebanyakan plecimania, Om Bagoes juga mencampur Putra Mandala
dengan pleci betina di rumah. Kalau mau lomba, pleci betina dipisah
dalam kandang kecil, namun tetap ditempel. Bahkan, Putra Mandala
ditempel dua pleci betina sekaligus dalam kandang kecil.
Menjelang digantang, barulah burung betina diambil. Wadah pakan dan dan air minum dikeluarkan, kemudian dicas dengan sesama pleci milik peserta lainnya.
Setelah dipanggil MC, barulah burung dibawa ke lapangan, dan sudah dalam kondisi terbuka (tanpa kerodong).
Untuk perawatan harian, setiap pagi burung dikeluarkan, kemudian
diangin-anginkan sampai bunyi. Selanjutnya, burung diberi 2 ekor ular
hongkong, lalu mandi semprot.
“Lama penjemuran disesuaikan dengan kondisi cuaca, namun rata-rata
sekitar 1 jam. Habis dijemur, burung kembali diangin-anginkan atau
dicampur dengan pleci betina,” tambah Om Bagoes.
Sore hari, jika tidak ada latber, burung kembali dianginkan sampai
bunyi sebentar. Setelah itu diberi lagi 2 ekor ulat hongkong. Kemudian
dianginkan lagi. Malam, pukul 19.00, kembali mandi semprot.
Pakan harian berupa voer lembut plus buah. “Perawatan harian dan
menjelang lomba relatif sama. Bedanya sedikit saja, yaitu hari Minggu
tidak diberi ular hongkong, diganti dengan sedikit kroto,” ujar Om
Bagoes
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment