
Pleci Putra Mandala, jawara di Blok Tengah dan Blok Timur.
“Soalnya, panitia membuka tiga kelas pleci, yaitu Ebod Vit, Ebod Joss A, dan Ebod Joss B,” kata Om Bagoes, yang selalu menambahkan inisial AB-AE di belakang namanya. Dia berasal dari Ngawi (pelat AE), namun sekarang tinggal di Jogja (AB), kos di kawasa Sedan, tak jauh dari rumah Anas Naswa.
Selain menjadi plecimania, Om Bagoes juga sering diminta menjadi juri independen, antara lain juri tetap di KMYK, dan pernah juga bertugas sampai ke Kabupayen Banjarnegara.
Perawatan pleci Putra Mandala

Om Bagoes AB-AE sedang merawat pleci Putra Mandala.
Menjelang digantang, barulah burung betina diambil. Wadah pakan dan dan air minum dikeluarkan, kemudian dicas dengan sesama pleci milik peserta lainnya.
Setelah dipanggil MC, barulah burung dibawa ke lapangan, dan sudah dalam kondisi terbuka (tanpa kerodong).
Untuk perawatan harian, setiap pagi burung dikeluarkan, kemudian diangin-anginkan sampai bunyi. Selanjutnya, burung diberi 2 ekor ular hongkong, lalu mandi semprot.
“Lama penjemuran disesuaikan dengan kondisi cuaca, namun rata-rata sekitar 1 jam. Habis dijemur, burung kembali diangin-anginkan atau dicampur dengan pleci betina,” tambah Om Bagoes.
Sore hari, jika tidak ada latber, burung kembali dianginkan sampai bunyi sebentar. Setelah itu diberi lagi 2 ekor ulat hongkong. Kemudian dianginkan lagi. Malam, pukul 19.00, kembali mandi semprot.
Pakan harian berupa voer lembut plus buah. “Perawatan harian dan menjelang lomba relatif sama. Bedanya sedikit saja, yaitu hari Minggu tidak diberi ular hongkong, diganti dengan sedikit kroto,” ujar Om Bagoes
No comments:
Post a Comment