Selamat menggelar acara Musyawarah Nasional I (Munas) untuk para 
penggemar burung pleci. Semoga sukses selalu.
Jadikan acara Munas di Taman Kuliner Jogja sebagai pijakan pelestarian 
 burung pleci atau kacamata (mata puteh) dari kepunahan dan cegah hobi 
burung yang tidak bertanggung jawab. Jangan eksploitasi alam. 
Konservasikan!!
  
  
 
Burung pleci atau Kacamata Makasar, -Zosterops anomalus
 
 
JADWAL KEGIATAN ACARA MUNAS DAN LOMBA :
(sebagaimana diposting Presiden 
Burung Pleci Mania Indonesia (Zosterops)
-GIAT MUNAS (SABTU, 07 JANUARI 2012)
Jam 12.00 : Registrasi – Wellcome Drink
Jam 13.00 s.d 17.30 – Munas
~~Maghrib~~
… Jam 18.00 Dinner
~~Isya’~~
Jam 19.00 s/d Selesai Hiburan (Elly Angelina & Nita Amanda)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~oOo~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
-GIAT LOMBA (MINGGU, 08 JANUARI 2012)
“estimasi waktu/tentatif”
Jam 10.30 : Perang BINTANG…..
Jam 11.30 : Kelas Munas (Tim Khusus)
~~~~~waktu Istirahat~~~~~
Jam 13.30 : Kelas PCMI
Jam 15.00 : Kelas Ombyokers (Tim Khusus)
====================================================
-Semua Kegiatan Tsb Diatas Dilaksanakan Di Taman Kuliner Condong Catur Sleman Jogjakarta
Lestarikan 22 jenis pleci yang ada di Indonesia saat ini ya. 
Burung pleci atau kacamata atau mata puteh (Zosteropidae) – sumber: http://dokumenpcmi.wordpress.com
Mencakup sejumlah burung pengicau (Passeriformes) kecil yang 
cenderung tersebar di daerah tropika di Dunia Lama (termasuk 
Australasia). Genus pencirinya adalah Zosterops. Burung-burung anggota 
suku ini dicirikan dengan lingkaran di sekitar mata berwarna putih (dari
 sini nama bahasa Inggris white-eye berasal) atau abu-abu.
Banyak anggotanya yang bersifat endemik di suatu pulau atau 
kepulauan, seperti jenis yang baru ditemukan tahun 2007 di Kepulauan 
Togian, Sulawesi Tengah.
Penampilan anggotanya sangat “biasa”, tidak ada ciri mencolok, 
kecuali adanya segaris lingkaran di sekitar mata. Sayapnya melingkar dan
 memiliki kaki yang kuat. Ukurannya kecil, hingga sepanjang 15cm. Warna 
bulu biasanya hijau kelabu, tetapi ada jenisnya yang memiliki 
bulu leher dan perut berwarna putih atau kuning. Semua anggotanya senang berkelompok, terbang dalam kawanan.
Dalam musim kawin, mereka membangun sarang di pohon dengan telur biru
 pucat 2-4 butir. Menu utamanya serangga dan buah-buah kecil, serta 
nektar.
Di Australia bahkan ada yang menjadi hama di perkebunan anggur karena
 bertengger di tangkai dan melukai tanaman. Akan tetapi biarpun kecil 
ukurannya, burung berwarna hijau kekuningan ini unik. Lingkar mata 
putihnya khas, terkesan seperti memakai kacamata. Rasanya tidak salah 
kalau burung ini disebut sebagai burung kacamata meskipun ada beberapa 
jenisnya yang tidak memilikinya. Daerah persebarannya adalah di wilayah 
tropika Afrika, Asia (Indomalaya), dan Australia bagian utara. Nama 
marganya berasal dari kata Yunani zosterops, yang berarti ”sabuk mata”.
Dari sekitar 22 jenis burung kacamata yang ada di seluruh Indonesia, 
si kacamata biasa (Zosterops palpebrosus) ini salah satunya. Burung 
pemakan buah-buahan kecil, serangga dan nektar ini bisa kita jumpai di 
berbagai kawasan, mulai dari dataran rendah, perkotaan hingga pegunungan
 di ketinggian 1.400 m. Ukurannya yang kecil, ditambah gaya lincah dan 
gesitnya, bikin dia kadang sulit untuk dilihat. Warna bulunya pun mirip 
dedaunan. Walaupun begitu, suara cicitan ”ciw” yang tinggi dan berulang 
membuat burung ini dengan gampang dapat dideteksi keberadaannya. Apalagi
 burung yang dalam bahasa Inggrisnya bernama Oriental white-eye ini 
sering dijumpai dalam rombongan, berkelompok.
Baru-baru ini para peneliti Indonesia mempublikasikan temuan satu 
jenis burung kacamata baru yang diberi nama kacamata Togian atau Togian 
white-eye (Zosterops somadikartai) (2007). Anehnya, burung endemik P. 
Togian, Sulawesi Tengah ini tidak punya tanda kacamata seperti burung 
kacamata biasa atau saudara kacamata yang lainnya. Kacamata togian 
berhasil menambah daftar keragaman burung Indonesia menjadi 1.599 jenis.
 Hasil riset membanggakan itupun semakin mengukuhkan negara kita sebagai
 negara urutan pertama di dunia dari segi banyaknya jumlah burung 
endemik yang dimiliki.
Zosterops merupakan marga penciri burung kacamata, dan memiliki 
jumlah anggota terbesar. Secara tradisional, genus ini dimasukkan ke 
dalam suku Zosteropidae namun berdasarkan kajian filogeni terbaru, bisa 
jadi kelompok ini merupakan bagian dari suku Timaliidae.
Kajian terhadap data DNA yang terbaru menghasilkan gambaran bahwa 
marga ini kemungkinan bukan monofiletik. Meskipun demikian baru sedikit 
spesies yang telah dipelajari, dengan jenis-jenis dari Kepulauan 
Mikronesia yang paling banyak dikaji contohnya. Agaknya terdapat dua 
kelompok garis kekerabatan; kelompok timur yang nampak jelas berbeda dan
 kelompok barat yang kekerabatannya lebih dekat dengan jenis-jenis Asia 
Timur. Kekerabatan kelompok yang pertama (kelompok timur) dengan 
burung-burung marga Rukia masih perlu diteliti lebih lanjut. Juga, jenis
 kacamata Tanjung Harapan nampak berbeda garis kekerabatannya dengan 
jenis-jenis selebihnya, namun hal ini belum bisa dipastikan.
* Kacamata-kuning Afrika, Zosterops senegalensis
* Kacamata Kamerun, Zosterops (senegalensis) stenocricotus
* Kacamata Kirk, Zosterops (senegalensis) kirki
* Kacamata Pemba, Zosterops vaughani
* Kacamata sisi-berangan, Zosterops mayottensis
* Kacamata sisi-berangan Seychelles, Zosterops (mayottensis) semiflava – punah (akhir abad-19)
* Kacamata tepi-lebar, Zosterops poliogastrus – sebelumnya poliogaster
* Kacamata Kulal, Zosterops (poliogastrus) kulalensis
* Kacamata Taita, Zosterops (poliogastrus) silvanus
* Kacamata Pare selatan, Zosterops (poliogastrus) winifredae
* Kacamata Kikuyu, Zosterops (poliogastrus) kikuyuensis.
* Kacamata dada-putih, Zosterops abyssinicus
* Kacamata Tanjung Harapan, Zosterops pallidus
* Kacamata Sungai Orange, Zosterops (pallidus) pallidus
* Kacamata Madagascar, Zosterops maderaspatanus
* Kacamata Komoro, Zosterops mouroniensis
* Kacamata Sa* Tome, Zosterops ficedulinus
* Kacamata Annobon, Zosterops griseovirescens
* Kacamata Mascarene, Zosterops borbonicus
* Kacamata-kelabu Réunion, Zosterops (borbonicus) borbonicus
* Kacamata-kelabu Mauritius, Zosterops (borbonicus) mauritianus
* Kacamata Reunion, Zosterops olivaceus
* Kacamata-zaitun Mauritius, Zosterops chloronothos
* Kacamata Seychelles, Zosterops modestus
* Kacamata Sri Lanka, Zosterops ceylonensis
* Kacamata paha-berangan, Zosterops erythropleurus
* Kacamata biasa, Zosterops palpebrosus
* Kacamata Jepang, Zosterops japonicus
* Kacamata dataran-rendah, Zosterops meyeni
* Kacamata Enggano, Zosterops salvadorii
* Bridled White-eye, Zosterops conspicillatus – kemungkinan polifiletik atau parafiletik
* Kacamata Guam, Zosterops (conspicillatus) conspicillatus – punah (1983)
* Kacamata Rota, Zosterops rotensis – baru-baru ini dipisahkan dari Z. conspicillatus
* Kacamata polos, Zosterops hypolais
* Kacamata Kepulauan Caroline, Zosterops semperi
* Kacamata topi-hitam, Zosterops atricapilla – sebelumnya atricapillus
* Kacamata belukar, Zosterops everetti
* Kacamata kekuningan, Zosterops nigrorum
* Kacamata gunung, Zosterops montanus
* Kacamata Pulau Christmas, Zosterops natalis
* Kacamata Jawa, Zosterops flavus
* Kacamata laut, Zosterops chloris
* Kacamata limau, Zosterops citrinella – sebelumnya citrinellus
* Kacamata Kai, Zosterops grayi
* Kacamata Tual, Zosterops uropygialis
* Kacamata Sulawesi, Zosterops consobrinorum
* Kacamata Makasar, Zosterops anomalus
* Kacamata Wallacea, Zosterops wallacei
* Kacamata dahi-hitam, Zosterops atrifrons
* Kacamata Sangihe, Zosterops nehrkorni
* Opior dwiwarna (kacamata Seram), Zosterops stalkeri – terkadang dimasukkan ke dalam genus Tephrozosterops
* Kacamata Halmahera, Zosterops atriceps
* Kacamata kecil, Zosterops minor
* Kacamata Tagula, Zosterops meeki
* Kacamata kepala-hitam, Zosterops hypoxanthus
* Kacamata Biak, Zosterops mysorensis
* Kacamata Arfak, Zosterops fuscicapilla – sebelumnya fuscicapillus
* Kacamata Buru, Zosterops buruensis
* Kacamata Ambon, Zosterops kuehni
* Kacamata Papua, Zosterops novaeguineae
* Kacamata-kuning Australia, Zosterops luteus
* Kacamata pulau, Zosterops griseotinctus
* Kacamata Rennell, Zosterops rennellianus
* Kacamata belang, Zosterops vellalavella
* Kacamata Ranongga, Zosterops splendidus
* Kacamata Ghizo, Zosterops luteirostris
* Kacamata Solomon, Zosterops kulambangrae
* Kacamata Murphy, Zosterops murphyi
* Kacamata tenggorokan-kuning, Zosterops metcalfii
* Kacamata tenggorokan-kelabu, Zosterops rendovae
* Kacamata Malaita, Zosterops stresemanni
* Kacamata Santa Cruz, Zosterops santaecrucis
* Silvereye, Zosterops lateralis
* Lord Howe Silvereye, Zosterops (lateralis) tephropleurus – sebelumnya tephropleurus
* Lord Howe White-eye, Zosterops strenuus – sebelumnya strenua; punah (lk. 1918)
* Kacamata paruh-ramping, Zosterops tenuirostris
* Kacamata leher-putih, Zosterops albogularis
* Kacamata Lifou besar, Zosterops inornatus
* Layard’s White-eye, Zosterops explorator
* Kacamata dahi-kuning, Zosterops flavifrons
* Kacamata punggung-hijau, Zosterops xanthochroa – sebelumnya xanthochrous
* Kacamata Lifou kecil, Zosterops minutus
* Kacamata Samoa, Zosterops samoensis
* Dusky White-eye, Zosterops finschii
* Kacamata kecoklatan, Zosterops cinereus
* Kacamata-zaitun Yap, Zosterops oleagineus – terkadang ditempatkan dalam marga Rukia (R. oleaginea)
* Kacamata Togian, Zosterops somadikartai – baru dideskripsi tahun 2008
 Berikut ini beberapa foto sebagian dari 22 jenis pleci yang ada di Indonesia:
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
- 
    
    
-