Plecimania. Powered by Blogger.

Burung pleci Malang lebih laris ketimbang asal Sumbawa di Mojokerto

Thursday, May 7, 2015

Penjualan burung pleci atau burung kacamata bakalan di Kota Mojokerto dalam beberapa pekan ini melonjak tajam. Pedagang burung di pasar burung Empu Nala, merasa kualahan melayani pembeli. Tak hanya dari dalam kota permintaan terus mengalir, akan tetapi permintaan dari luar daerahpun tidak sedikit.

Teguh, pedagang burung spesialis kenari yang akrab dipanggil Teguh Kenari, mengaku pasaran kenari agak tersendat karena seretnya pasokan. Padahal, minat pembeli burung pemakan biji bijian yang satu ini, masih cukup tinggi.
Karena seretnya pasokan kenari itulah dia mendatangkan berbagai jenis burung bakalan dari beberapa wilayah. Termasuk pleci yang sedang digandrungi penghobi, lantaran hampir di setiap lomba saat ini, dibuka kelas tersendiri untuk pleci.
Untuk mengatasi jumlah permintaan yang terus melambung, kiriman rutin dari pengepul burung asal Surabaya sangat dia harapkan.
Ada dua kelompok
Pleci di Pasar Mojokerto
Pleci di Pasar Mojokerto
Pedagang burung yang dilahirkan 35 tahun silam itu mengatakan ada dua kelompok jenis pleci yang dijual. Ada perbedaan harga di antara masing-masing kelompok pleci yang dijual, yakni berdasar postur dan daerah asal.
Kelompok pertama, burung pleci pasokan dari daerah Malang. Jenis ini mudah dikenali dari ciri bentuk tubuh yang rata-rata kecil. Dada terlihat relatif kecil dan warna bulu mulai kepala hingga ekor dominan sama, hijau kekuning-kuningan. Satu jenis yang lainnya memiliki postur lebih panjang dan warna bulu dada agak terang menuju ke warna putih kombinasi abu-abu. Harga per ekor keduanya sama antara 20 hingga 30 ribu rupiah.
Kelompok kedua, pasokan dari daerah Sumbawa. Dengan ciri berpostur lebih besar. Bentuk dada Iebih lebar dan warna bulu sama dengan kelompok pertama. Hanya saja untuk jenis warna bulu dada cerah putih abu-abu, belum ada. Kisaran harga setiap ekornya 35 ribu rupiah.
Saat ditanya pleci dari daerah mana yang laris manis, pedagang yang menekuni bisnis burung sejak tahun 2000 itu mengatakan pleci asal daerah Malang laku keras. la menambahkan, sebagian besar para pembeli beralasan, bahwa ciri-ciri fisik pleci juara di lapangan sementara ini identik dengan kelompok pertama yang berpostur mungil.
Pleci semakin digandrungi
Pilih-pilih pleci
Sedangkan untuk pleci kelompok kedua dengan postur lebih bongsor, mereka masih harus diuji di lapangan dan karenanya masih menjadikan banyak orang penasaran. Dengan modal tubuh lebih besar, diharapkan lebih baik dan menarik. Minimal volume suara yang dilontarkan bisa Lebih keras.
Yang jelas, paling lama dalam seminggu, tak kurang dari 500 ekor pleci bakalan dari dua kelompok tersebut, laku terjual. Baik dijual secara eceran atau dalam jumlah banyak atau borongan yang akan diperdagangkan lagi di pasar burung lain. (Referensi: BnR)

Direndang tiap malam: Merawat pleci jawara ala Ikhsan Jakarta

Menstabilkan performa burung pleci atau burung kacamata adalah persoalan utama yang selama ini dirasakan para plecimania. Bagaimana mengondisikannya? Ikhsan, kicaumania dari Paris Team berbagi tips.


Menurut pria pengorbit beberapa pleci jawara ini, hal yang perlu diketahui adalah bagaimana karakter sebenarnya burung tersebut. Sifat burung yang kerap bergerombol di habitatnya membuat burung merasa nyaman bila dalam kesehariannya didekatkan dengan burung sejenis.
“Makanya, kalau malam direndeng saja dijadikan satu tidak usah dikerodong. Biarkan saling melihat satu sama lain,” ungkap Ikhsan yang sukses mengorbitkan beberapa pleci jawaranya seperti Bourju, Si Hitam, Si Putih dan Bejo ini kepada Agrobis Burung (Agrobur).
Ikhsan - burung pleci harus ganti air setiap saat
Ikhsan – burung pleci harus ganti air setiap saat
Jadi, dalam kesehariannya tidak perlu dikrodong. Kecuali menjelang dibawa ke lapangan, burung tetap perlu ditutup. Hal yang lebih penting lagi, menurut Ikhsan, air minum maupun pakannya harus diganti setiap harinya – bahkan sehari bisa 2-3 kali, karena burung pleci kalau mandi cukup di cepuk tempat minumnya. Dengan demikian dalam sehari harus diganti beberapa kali supaya burung lebih nyaman.
Mengenai pola rawatan burung yang dia lakukan selama ini, dia mengatakan dimulai dari penjemuran burung satu atau dua jam kemudian dianginkan di tempat sejuk. Selanjutnya burung dibiarkan mandi di cepuk tempat air minumnya. Selesai burung mandi, air segera diganti dengan yang baru. Begitu pakannya, isi dengan yang baru.
Untuk memaster burung ini, dia selama ini cukup menggunakan burung kecil seperti kenari, kolibri juga dengan tonjolan lovebird.
Kecial Lombok Merebak
PleciSementara itu dari Solo, Malang dan Sidoarjo dilaporkan, naiknya pamor pleci di Pulau Jawa, membawa sentimen positif buat pleci lombok (burung kecial). Di beberapa kota-kota itu, burung jenis ini selalu ramai diburu kicaumania. Pasokan kecial dan Pulau Lombok makin meningkat. Para pengepul di Jawa mulai kebanjiran permintaan khususnya kecial bakalan.
Untuk menentukan bakalan berkualitas, ada trik yang dapat membantu kicaumania memilih bakalan yang mempunyai prospek di lapangan. Bambang, salah seorang kecialmania di Sidoarjo, mengatakan untuk menentukan bakalan berkualitas bisa diawali dari ciri fisik. Antara lain, pilih bakalan yang mempunyai postur ideal, bermental tarung dan sehat.
“Untuk memilih bakalan berkualitas belum banyak kriteria seperti seekor jawara lomba. Terpenting adalah mental dan fisik,” kata Bambang sebagaimana dikutip Agrobur.
Mengenai materi lagu, kicaumania perlu mengisi dengan master-master yang sesuai untuk jenis ini. Pasalnya, kecial bakalan belum banyak menerima lagu-lagu master. Lazimnya mereka masih membawakan lagu alasan.
“Kelihatan kok kalau kecial punya mental bagus, burungnya pasti berdiri tegak dan aktif. Postur tubuhnya juga atletis,” lanjut pemilik Jendral, kecial yang sering meretas prestasi di even-even Sidoarjo.
Dengan harga jual relatif terjangkau, kicaumania akar rumput bisa memilih jenis ini sebagai andalan untuk meretas prestasi di berbagai even.
Bagaimana kabar pleci Anda, sobat?

Gejala serangan cacing pada burung merpati dan kicauan mirip CRD

erangan cacing pada tubuh burung merpati balap, tidak hanya mengakibatkan tubuh pernbalap kurus kering dan minim stamina. Namun, bila tak terdeteksi secara dini, penyakit ini bisa menyamai akibat penyakit CRD atau sering disebut dengan tetelo.

Hanya saja, kalau tetelo, susah sekali obatnya. Apalagi jika kepala sudah tengleng dan posisi kepala ketika burung berjalan selalu ke bawah. Sedangkan untuk penyakit cacingan, jika kondisi merpati sudah tampak seperti terkena sakit CRD, maka sebenarnya serangan cacing dalam tubuh merpati sudah over.
Salah satu mania Semarang seperti dikutip Agrobis, ketika melihat merpatinya kelihatan tengleng, dia mengira merpati terjangkit tetelo. Dia pun langsung mengungsikan merpatinya. Namun, melihat dari tubuh yang makin kurus kering, dia berpikir hal itu beda dengan gejala penyakit tetelo.
Karena belum pernah mengalami hal seperti ini, maka dicoba untuk diobati dengan obat jenis tetelo. Padahal secara medis obat tetelo merpati belum ada. Alhasil, setelah diberi obat CRD, merpati tak kunjung sembuh dan berakhir kematian.
Penuh cacing
Setelah dilakukan bedah tubuh, tepatnya dalam daerah pencernaan, ternyata banyak cacing dengan berbagai bentuk dan model.
Cacing pada merpati
Beberapa jenis cacing yang ditemukan di dalam tubuh cacing
Akhirnya, diambil kesimpulan, kematian merpati ini bukan karena sakit CRD, melainkan akibat dan serangan cacing yang sudah kronis. Sehingga apa yang dimakan olehnya, tidak lagi menjadi energi atau gizi, melainkan langsung dikonsumsi oleh cacing.
“Mau tidak mau stamina selalu drop dan kondisi tubuh kurus kerng,” tegasnya.
Oleh karena itu, sebaiknya mania harus jeli dan sering mengontrol kondisi tinja yang dikeluarkan oleh merpati. Dan jika sudah ada kelainan, maka sebaiknya cepat-cepat diobati. ßiasanya, hal itu terjadi pada merpati pasca meloloh piyikan.
Untuk merpati ini, cacing cukup banyak terkandung dalam tubuhnya, dibanding dengan merpati yang sedang tidak meloloh.
Lain lagi menurut Heny Widodo, pemilik Kyky Poultry Sidoarjo, belakangan banyak mania merpati baik itu tinggian, balap dan pos konsultasi tentang merpati yang terjangkit cacingan. Dan berakhir merpati sekarat.
Untuk menanggulangi hal ini, sebaiknya mania harus jeli memilih obat cacing. Banyak macam obat cacing yang beredar di pasaran atau poultry, ada untuk ayam, untuk manusia atau lainnya. Sebaiknya pilih obat cacing khusus merpati. Sebab, berat tubuh antara ayam dan merpati jauh berbeda. Sehingga dosis yang digunakan juga lain.
Nah begitulah antara lain sobat merpati mania tentang bahaya cacing pada merpati yang harus diwaspadai sebagaimana ditulis kolom andhokan Agrobis Burung.
Pendapat Om Kicau:
Cacing memang bisa menyebabkan kematian jika telah melakukan serangan secara kronis pada alat pencernaan. Hal itu menyebabkan kurangnya daya serap sari makanan sehingga membuat burung merpati kekurangan nutrisi yang akhrinya memperlemah daya tahan tubuh.
Ketika daya tahan tubuh rendah, penyakit apapun mudah sekali menyerang. Bisa CRD atau jenis penyakit lainnya. Artinya, bisa saja merpati milik mania Semarang tersebut mati karena CRD dan kebetulan ketika dibedah di dalam ususnya terdapat beragam jenis cacing.
Untuk memberantas cacing di tubuh merpati, Anda bisa menggunakan AscariStop yang bisa mengatasi sejumlah jenis cacing di dalam tubuh burung.
Sebagaimana diketahui, cacing bisa menyebabkan burung macet bunyi, atau sama sekali tidak bisa terbang untuk merpati, kurus, dan mudah terserang penyakit.
AscariStop digunakan untuk indikasi burung lemah, nyekukruk, bulu mekar, pucat, mata terus berair dan gelisah karena adanya berbagai jenis cacing di dalam tubuh burung. AscariStop adalah obat anti-cacing (worming) powder yang mengandung zat aktif piperazin citrate dan dibuat khusus untuk burung peliharaan.
Banyak zat aktif yang bisa membunuh atau melumpuhkan cacing utama pengganggu burung (Ascaridia galli) seperti higromisin B dan kumafos, namun untuk kedua zat ini digunakan secara khusus jika cacingan dalam kondisi akut karena keduanya mengandung antibiotika yang pemberiannya memerlukan nasihat dokter hewan. Sementara piperazin citrate memiliki efek narkotika sehingga cacing dapat dikeluarkan dalam keadaan hidup oleh adanya peristaltic usus burung.
Untuk cara pakai, 1 sendok takar AscasiStop (yang disertakan di kemasan) dimasukkan ke dalam air 50 ml (seperempat gelas minum ukuran normal). Berikan ke burung merpati ketika tidak dijemur. Merpati yang akan diberi obat ini dijemur dulu sebentar tanpa air minum, setelah itu berikan larutan obat di tempat teduh.
AscariStop bisa digunakan secara rutin (sebulan sekali) karena setiap saat bisa saja ada telur cacing masuk bersama pakan atau air yang dikonsumsi burung merpati kita.
Stop cacing pada burung merpati….

Burung gereja Om Kicau, jinak dan nyrecetnya panjang-panjang

Mampir ke rumah Om Eric di Bolon setelah sekian lama tidak nongol di sana, eh pulangnya dapat gondolan lumayan bagus. Ininih burung gereja yang jinak plus nyrecetnya panjang-panjang.Oke punya deh kalau untuk masteran.

Dan di rumah pun saya tempelkan burung tersebut ke dekat murai batu anakan SKL BirdFarm Om Syamsul yang juga saya dapat sebagai “gondolan”. Ya beberapa waktu lalu, bersama Om Dwi Jogja, Om Joko Pamungkas (Zyndicat), Om Wahyudi, saya main ke penangkaran Om Syamsul di Jatibarang, Indramayu. Nah untuk cerita yang ini, belum sempat saya turunkan panjang lebar. Nunggu giliran nanti ya. Yang jelas, hemmm… manteb banget.



PCMI Megapolitan minta kelas pleci Presiden Cup 2 ditambah

Pelaksanaan Presiden Cup 2 sudah semakin dekat. Banyak kicaumania bersiap-siap diri mengikutinya. Hal itu pula yang dilakukan para plecimania PCMI Megapolitan sebagaimana diungkapkan Penasihat PCMI Megapolitan Ari Bowo dan Wakil Ketua PCMI Megapolitan Anang Purwanto. 235 anggota PCMI Megapolitan, kata mereka, siap menyerbu arena Presiden Cup 2.

Hal itu dikatakan keduanya ketika mengikuti kopdar di halaman Bengkel Las 123 milik pengusaha Sale Sugiarso di kawasan Sunter Hijau Jakarta belum lama berselang. “Seluruh Plecimania anggota PCMI siap rnenyukseskan acara Presiden Cup 2, kalau perlu kami akan mengusulkan kepada Bang Boy agar kelas pleci di Presiden Cup 2 ditambah7,” ujar Anang Purwanto sebagaimana dikutip Majalah BnR.
PCMI MegapolitanSementara Ari Bowo menambahkan bahwa burung pleci saat ini semakin naik popularitasnya. “Pleci adalah burung yang merakyat, semua orang bisa memilikinya dan perawatannya mudah. Lihat saja hampir seluruh event kicaumania yang ada kelas pleci-nya selalu full gantangan. Saya berani bilang kelas pleci di Presiden Cup 2 perlu ditambah,” ujar Ari Bowo.
Ari Bowo
Ari Bowo
Lebih jauh Anang Purwanto menambahkan bahwa sekarang ini Pleci memang masih seumur jagung, tapi pengorganisasiannya akan terus berkembang pesat. “Sekarang ini terus terang kami sudah melewati tahap konsolidasi dan berada dalam tahap sosialiasi, di mana program kami sekarang adalah menebar-nebar virus dan penjurian, memperkenalkan jenis-jenis Pleci agar Tahun 2012 Pleci semakin membooming.”
Makin mewabah
Sementara Sale Sugiarso selaku tuan rumah dan acara kopdar dan selaku Ketua 123 Team, mengatakan bahwa Pleci semakin mewabah di hati kicaumania. “Sebagai pengusaha, saya senang Pleci karena burung meski kecil geraknya lincah. Filosofi ini cocok untuk pengusaha seperti saya, artinya kalau orang mau bergerak Iincah menjemput bola, maka usahanya pasti maju.”
“Selain itu Pleci adalah burung unik meski kecil tapi volume suarannya keras. Pleci juga burung cerdas dan bahkan bisa menirukan berbagai suara. Perawatannya mudah, sehingga cocok untuk orang yang tidak punya banyak waktu,” kata dia. (BnR)

Nyata beda efek kroto dan ulat kandang pada performa burung pleci

Banyak penghobi burung kacamata atau burung pleci (plecimania) yang jengkel gara-gara burung pleci mereka tidak mau bersuara ngeplong keras apalagi bersuara ngalas meski usianya sudah cukup, jinak dan rajin bunyi. Kalau bunyi, demikian keluhan yang sering kita dengar, sekadar ngriwik atau bergaya teler dengan suara kecil.

Oke, sebelum melangkah lebih jauh, khususnya untuk Anda para pemula, perlu tahu apa dan bagaimana suara burung pleci ngalas yang selama ini diidamkan para plecimania. Untuk itu, silakan dengarkan dulu atau bisa pula mendownload suaranya di artikel ini: Suara burung pleci ngalas.
Bagaimana membuat burung pleci bersuara ngeplong keras dan ngerol ngalas? Berikut ini saya sampaikan tips yang dibeber Om Yuli (Julianto Prasetyo) saat ngobrol bareng di rumah Om Kicau bersama sejumlah kawan Jogja dan Solo. Tips ini didasarkan pada pengalaman Om Yuli merawat burung pleci dengan melakukan beberapa eksperimen.
Ulat kandang, mengapa dan berapa porsinya?
gambar burung pleci burung kacamata
Dalam hal ini Om Yuli bercerita tentang perbedaan penggunaan ekstra foodng kroto dan ulat kandang. Singkat cerita, menurut Om Yuli, kroto membuat burung rajin bunyi tetapi lebih rajin ngriwik tetapi lebih banyak juga teler dengan suara kecil. Sedangkan pemberian ulat kandang menyebabkan burung lebih bisa atau mau bersuara keras dan ngalas. Syaratnya, burung memang sudah mapan dan/atau gacor.
Hal itu diketahui Om Yuli dengan memberikan perlakuan berbeda pada sejumlah burung pleci. Kelompok burung yang diberi pakan ekstra kroto, hanya rajin ngriwik atau teler, sementara kelompok yang diberi pakan ulat kandang lebih gacor dengan suara keras. Ketika percobaan di balik, yakni kelompok burung yang semula rutin diberi kroto lantas gantian diberi ulat kandang menjadi rajin ngalas/bersuara plong keras. Sedangkan yang semula rutin diberi ulat kandang diganti pakan tambahannya dengan kroto, tetap rajin tetapi sekadar ngriwik sepanjang hari atau rajin teler-teler cuma bersuara kecil.
Hanya saja Om Yuli tidak bisa menjelaskan atau menjawab pertanyaan “mengapa”. Namun poin utamanya adalah pemberian ulat kandang memberi efek bagus bagi burung pleci.
Porsi yang diberikan Om Yuli ke burung pleci adalah 5-6 ekor pagi dan 5-6 ekor sore hari.
Kalau Anda masih belum tahu apa dan bagaimana ulat kandang, silakan baca artikel ini: Uji coba ulat kandang sebagai pakan burung tunjukkan hasil positif.
Selamat mencoba dan semoga sukses.

Cara Bernyanyi Burung Pleci: Dasar penilaian keindahan suara burung (4)

Pada burung pleci, cara bernyanyi adalah kualitas suara yang dinyanyikan oleh Pleci yang membuat kita dapat mengerti dan pengucapan variasi yang diadapsi dari burung/barang lain sesuai dengan peraturan dalam standar lagu. Kita dapat mengatakan bahwa cara bernyanyi jelas bila suara yang dikeluarkan dapat membuat kita mampu memahami dengan jelas, demikian pula sebaliknya.

Lagu
Lagu adalah rangkaian variasi lagu dalam sebuah periode waktu.
Repertoir
Repertoir adalah beberapa variasi lagu yang dapat dinyanyikan seekor burung.
Strophe
Strophe adalah seperti seloka atau sajak atau dapat dikatakan sebagai lagu yang terdiri dan 3 atau 4 baris yang dinyanyikan oleh pleci yang terdiri dari berbagai variasi.
Trill
Hal ini adalah rangkaian berturut-turut dari variasi yang berbeda dalam satuan waktu tertentu yang dibawakan dengan cepat.
Variasi Yang Teratur
– Naik: variasi lagu yang penekanan suaranya dari volume kecil ke volume yang lebih besar.
– Turun: variasi lagu yang penekanan suaranya dari volume besar ke volume yang lebih kecil.
– Berombak: variasi lagu kombinasi antara naik dan turun.
– Horisontal atau Flat: variasi lagu yang dinyanyikan dengan penekanan yang sama.