Plecimania. Powered by Blogger.

PCMI Kebumen dan Predator Team Purwokerto bersaing di kontes pleci Passlom Ceria

Thursday, April 23, 2015

Gantangan Passlom (Pasar Lombok) di Jl Merpati Desa, Desa Slarang, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Minggu (11/1) lalu, terlihat ramai. Setiap Minggu, di sana memang rutin digelar latber burung pleci. Namun gelaran kali ini berbeda, karena dikemas dalam bentuk lomba, dan diikuti sejumlah peserta dari luar kota seperti Kebumen, Pekalongan, Baturraden (Banyumas), Purwokerto, dan Semarang.


Suasana lomba pleci Passlom Ceria di Cilacap, Minggu (11/1).
Passlom memang menjadi salah satu kontes pleci yang diminati para plecimania di seputaran Kabupaten Cilacap, Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen. Ini terlihat dari antusias peserta dalam setiap latber rutinnya setiap Minggu mulai pukul 10.00.
Kalau latber saja ramai, tidak mengherankan jika lomba / kontes lebih ramai lagi, seperti terlihat dalam kontes pleci Passlom Ceria, Minggu (11/1). Menurut Ajun Dwi Pramono, pimpinan Passlom Ceria, lomba digelar sebulan sekali, yang dilaksanakan bersama Pleci Mania Nusakambangan (Pleman NK).
Meski cuaca siang itu cukup terik, para peserta lomba seperti tidak terpengaruh dan tetap bersemangat mengikuti lomba sejak awal hingga sampai sesi terakhir.
Kalau latber biasanya hanya dibuka enam kelas, maka dalam lomba kali ini ada delapan kelas, dengan maksimal gantangan 28. Dari delapan kelas tersebut, empat di antaranya full gantangan dan satu kelas lumayan penuh (22 peserta).
Terjadi persaingan seru antara PCMI Kebumen dan Predator Team Purwokerto. PCMI Kebumen unggul di Kelas Bintang, ketika pleci Srikandi milik Maman Rojak KMM tampil sebagai juara 1. Kapal Keruk milik Big Boss (Predator Team) menempel di posisi kedua, diikuti pleci Jebed milik Wildan (PLTU Cilacap).

PCMI Kebumen raih dua gelar juara 1 serta sekali juara 2 dan 3.
Kelas Passlom Ceria yang full peserta berjalan seru. Baracuda, gaco andalan Alhafi (Predator Team) tidak tertandingi dan menjadi yang terbaik di kelas ini. Juara 2 dan 3 diraih Ipin milik Teguh Firmansyah (PCMI Pekalongan) dan Punky kepunyaan Rico (Gantar BC).

PCMI Pekalongan andalkan pleci Ipin, juara 2.
Pleci Baracuda meraih double winner, setelah menjuarai Kelas Bercahaya yang juga full peserta. Pleman NK menyodok di urutan kedua, melalui aksi Ninja milik Anto.
Mirasantika, jagoan Ipunk KMM (PCMI Kebumen), sukses memenangi Kelas Wijaya Kusuma. Juara kedua ditempati Srikandi dari tim yang sama. Nama PCMI Semarang juga berkibar, melalui Upin milik Chandra yang berada di posisi ketiga.

Para peserta dari Baturraden, Kabupaten Banyumas.
Big Boss menambah satu gelar juara lagi untuk Predator Team. Kali ini melalui aksi apik Kapal Keruk yang menjuarai Kelas Mega Bintang. Pleci 600MW milik Uunk (PLTU Cilacap) di urutan kedua, disusul Srikandi milik Maman Rojak (PCMI Kebumen).
Pleci Killer juga tampil bagus. Gaco andalan Cumie Cholala dari Thimes Team ini menjuarai Kelas Wijaya Kusuma Ceria, juara 3 Passlom B, dan juara 4 Wijaya Kusuma.

Juri Lomba Passlom Ceria
Gantar BC juga berhasil mencuri satu gelar juara, melalui pleci Punky milik Rico. Juara 2 dan 3 masing-masing diraih Lion milik Anjar (PMS Sampang) dan Kipli kepunyaan Alfin dari Pleman NK.

Cetak piagam dengan cara diprint
Satu kelas lagi, Passlom B yang diikuti 22 peserta, dimenangi jagoan tuan rumah, pleci Doser kepunyaan Kentung Kentrung (Cilacap). Burung ini mengungguli Code 16 milik Ajit Khan (Pleman NK) dan pleci Killer.

Sambil lomba, ajak keluarga refreshing.
Bagi plecimania di wilayah Cilacap, Kebumen, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara, yang berminat mengikuti Latber Mingguan Passlom Bercayaha, silakan unduh brosur di bawah ini:
Brosur Latber Mingguan Burung Pleci Passlom Bercahaya, Cilacap
(klik gambar untuk mengunduh brosur)

Salam sukses, Salam dari Pleci Mania.

Melihat konservasi burung pleci yang dikembangkan 200 Volt

Melihat konservasi burung pleci yang dikembangkan 200 Volt

BURUNG SEHAT BERANAK PINAK... CARANYA? PASTIKAN BIRD MINERAL DAN BIRD MATURE JADI PENDAMPING MEREKA.
Hidup harus dinikmati dengan rasa syukur. Hal inilah yang menjadi pegangan Om Ridho Renan KM: pemain pleci, organisatoris di Kicau Mania, sekaligus pemilik produk pakan khusus burung pleci merek 220 Volt. Ia mendapatkan banyak hal di bidang pleci, materiil dan nonmateriil. Karena itu, dia ingin memberikan imbal-balik berupa konservasi burung pleci.

Om Ridho Renan KM: Yuk kita jaga kelestarian burung pleci.
Setelah sukses memproduksi pakan khusus pleci, sejak awal 2013, Om Ridho Renan KM kini mencoba fokus ke konservasi aneka jenis pleci di kawasan Mega Mendung, Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Bahkan kegiatan itu sudah dilakukannya sejak tahun lalu. Alasannya sederhana. Ketika terjadi booming burung pleci tahun 2012, dia dan sejumah pengamat burung lainnya telah memprediksi akan terjadi ancaman terhadap kelestarian burung pleci di alam liar.
Akan menjadi malapetaka ketika pleci-pleci di kawasan Asia lainnya masih lestari, tetapi di Indonesia suatu saat tidak bisa atau sangat sulit dijumpai lagi. Fenomena kelangkaan pleci di alam liar, kata Om Ridho, sudah diamatinya terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Itu sebabnya, dua tahun setelah booming pleci, atau tepatnya tahun 2014, 220 Volt mulai merintis konservasi berbagai spesies burung kacamata ini. Lokasinya dipilih di kawasan Garden Resort Hotel di Cipayung, Mega Mendung, Puncak, Bogor.
Om Ridho memang memiliki kapasitas untuk melakukan konservasi burung pleci. Sebab dia pernah menjadi chief konservasi di organisasi Kicau Mania (kicaumania.or.id).
Luas lahan kawasan konservasi ini cukup memadai, sekitar 2,5 hektare, dan termasuk di kawasan pegunungan yang sejuk dan rimbun. Puluhan ekor burung pleci dari berbagai spesies endemik dilepasliarkan.
Kawasan konservasi pleci di atas lahan seluas 2,5 di kawasan Mega Mendung, Puncak, Bogor.
Perlu diketahui, upaya konservasi itu berbeda dan jauh lebih luas cakupannya daripada breeding / penangkaran / peternakan. Kalau breeding pleci cenderung dikembangbiakkan agar bisa menjual burung-burung hasil ternaknya, maka konservasi justru bermuara pada pelepasliaran.
Jadi dalam konservasi itu selalu ada upaya penangkaran. Tetapi jika anakan burung sudah mandiri, maka dia akan dilatih dulu agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, dalam hal ini alam liar.
Setelah itu, burung akan dilepasliarkan di areal tersebut. “Burung tak akan pergi jauh ke mana-mana. Mereka akan bergerombol, lantas berkembang biak secara alami di pohon-pohon sekitar sini,” jelas Om Ridho.
Sebelum dilepasliarkan, kawanan pleci akan ditempatkan dalam kandang koloni ukuran 2,5 x 3 m2 dan tinggi 3,5 meter. Di kandang prapelepasrian inilah burung terlebih dulu dilatih agar bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
Kandang pralepasliaran agar pkeci bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Ketika Om Kicau menyambangi kawasan konservasi tersebut, tampak kawanan pleci dari berbagai jenis asyik beterbangan. Mereka bergerombol dari satu pohon ke pohon lainnya. Bahkan pada sebatang pohon durian terlihat sepasang pleci sedang menyusun sarang. “Iya, mereka sudah mulai nyarang pada ranting-ranting pohon durian,” jelas Om Ridho.
Di tempat ini, para pengunjung juga bisa menyaksikan burung-burung yang berkoloni ini beterbangan. Jenisnya sangat beragam, dan berasal dari daerah yang berbeda. Ada jenis pleci mata putih  (maput), mata cokelat (macok) muria, macok malang, dada kuning (dakun) merapi, buxtoni banten, buxtoni sukabumi, auriventer dari Kepulauan Riau, hingga blackcap asal Irian. Burung-burung mungil dari beragam daerah ini bersatu dan berkembang biak di wilayah ini.
Agar populasi burung pleci yang sedang dikembangbiakan 220 Volt lewat pelepasliaraan ini berjalan baik, Om Ridho bekerjasama dengan pengurus RT / RW, kelurahan, dan ormas di wilayah tersebut, termasuk dengan pengelola Taman Safari Indonesia.
“Ini menjadi modal utama untuk melestarikan salah satu plasma nutfah asli Indonesia. Kami mohon dukungan semua pihak,” kata Om Ridho. (d’one)
Ikuti pula kisah menarik Om Ridho saat memproduksi pakan pleci 220 Volt di sini
Semoga bermanfaat.
Salam sukses, Salam dari Pleci Mania.